Amber: Sebuah jendela ke masa lalu

Peneliti sejarah dari Amerika D.A. Grimaldi, H.N. Abrams (1996) menggambarkan jika Amber adalah sebuah jendela ke masa lalu karena benda ini menyimpan fragmen-fragmen dari masa lalu. Salah satu contohnya adalah fenomena serangga dalam amber dan juga bagian-bagian tubuh hewan di masa jurasik yang menempel atau tersimpan di dalam amber.

 

Anda bisa melihat pada foto dibawah ini jika aneka serangga bahkan binatang melata terjebak dalam amber dan menjadikannya bukti otentik pra-sejarah. Ajaib bukan? Foto-foto ini kami abadikan pada perjalanan Amberku di Amber Museum di Palanga, sebuah kota ikonik di tepi laut Baltic, Lithuania.  

Untuk menyegarkan pengetahuan kita, amber adalah fosil resin (semacam getah) pohon dan di dunia ada beragam amber termasuk di Sumatera. Namun demikian amber dari Baltic berasal dari jenis spesies keluarga pohon pinus (Pinus succinifera) yang telah mengalami fosilisasi selama kurang lebih 40-60 juta tahun (Gaigalas and Halas, 2009). Meskipun ada berbagai jenis amber di bumi, kawasan Baltic memiliki simpanan amber yang terbesar. Menurut Gaigalas dan Halas dalam jurnal geologi Geochronometria (2009), amber Baltic terdapat pada lapisan pasir Paleogene di kawasan tersebut. Jadi amber Baltic yang asli adalah dari spesies pohon pinus, sedangkan amber dari pohon lain seperti pohon Damar atau jenis lain bisa dipastikan BUKAN dari Baltic. Secara sederhana, amber Baltic jika dibakar akan mengeluarkan aroma khas getah pinus karena memang berasal dari pohon pinus. Selain menjadi objek penelitian, amber Baltic juga digunakan untuk perhiasan dan juga kesehatan seperti yang kita kenal sekarang. Demikian Amberku melaporkan dari Palanga Lithuania. Amberku, from Baltic Sea for You. #SeripengetahuanAmberku

Leave your thought here